Kodak akan menghentikan produksi kamera digital pada
semester pertama tahun ini, setelah gagal mengantisipasi kemajuan teknologi
dengan makin populernya kamera digital dan ponsel pintar berfitur kamera. Strategi
lain, Kodak akan segera beralih ke lini produk lain, yakni printer.
Perusahaan asal Amerika Serikat itu mengatakan akan
menjajaki lisensi produk kameranya dengan perusahaan kamera lain. Hingga saat
ini, Kodak mengaku sudah menerima perhatian yang signifikan.
Kodak yang menemukan
kamera digital pada 1975, telah mengajukan proteksi kebangkrutan bulan lalu.
Perusahaan ini mengaku telah kehilangan sekitar 90 persen pangsa pasarnya pada
2011.
Meski sebagai pionir
dalam dunia kamera digital, Kodak berjuang untuk menyesuaikan fotografi digital
menjadi lebih terkenal dengan konsumen.
Perusahaan yang sudah
berdiri 130 tahun tersebut menyaksikan permintaan untuk penurunan film
fotografi tradisional. Kodak menghentikan pembuatan film kamera pada 2004 dan
membuat film berwarna 35 mm pada 2009.
Selanjutnya, Kodak
melihat smartphone 'memakan' pasar kelas menengah ke bawah dari kamera digital.
Kodak hanya berhasil bertahan sebagai satu dari tiga pemimpin perusahaan kamera
digital di dunia, hingga enam bulan lalu.
Chief Executive
Officer (CEO) Kodak, Antonio Perez, telah memutuskan bahwa masa depan
perusahaan difokuskan pada printer bisnis untuk komersial dan konsumer. Pasar
printer saat ini masih didominasi HP, sedangkan rival lainnya yakni Canon dan
Epson.
"Inisiasi ke
printer sudah diambil dekade lalu. Mereka mengambil peluang di ruang kamera dan
kamera rekam," kata analis IDC, Christoper Chute.
Pengerjaan kamera
digital pertama dibangun Kodak pada 1975 oleh Steven Sasson yang menghasilkan
perangkat dengan berat 3,6 kilogram dengan 0,01 mega pixel, pengambilan gambar
pun butuh waktu ekspose 23 detik.
Kodak merupakan
pembuat kamera digital pertama yang mengadaptasi wifi, juga kamera digital
dengan layar sentuh, teknologi OLED yang penting untuk generasi layar baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar